Me
Gempa sudah berjalan sebulan lebih melanda Nusa Tenggara Barat, yang mengakibatkan ribuan korban jiwa dan mengakibatkan kerugian triliun an rupiah
Disaat itu saya merasakan langsung kejadian gempa yang terjadi di Lombok Utara tepatnya di desa Daniang kecamatan kayangan waktu itu kami berjalan Dengan kawan-kawan yang berasal dari LBH Reform.
Kami berangkat jam 3 sore menyalurkan bantuan ke 3 Titik yaitu desa Daniang, Kebon kunyit dan desa Sukadana.
Selsai dari sukadana kami memutuskan beristirahat di rumah kawan kami yang berada di desa daniang dan makan malam di desa daniang selsai makanan malam kami beristirahat dan menyantap kopi dengan rasa yang khas dari KLU dan bercanda bersama kawan-kawan namu selesai ketawa tiba datang sebuah teriakan melantunkan istighfar terdengar riuh panik warga lampu mati seperti terasa kiamat yang datang ternyata itu merupakan gempa yang sangat dahsyat datang.
Kami mencari perlindungan dan saling membantu di saat itu korban mulai berhamburan yang tak bisa kita hitung lagi membuat kita untuk memutuskan berdiam dan bantu warga kamipun merasa panik mencari hp untuk menginfokan bahwa kami selamat pada keluarga di rumah.
Semua tidak ada yang mengurus harta tapi ingat kepada Tuhan dan nyawa ribuan warga berkumpul di tempat lapangan yang terbuka di lapangan tanah kosong belum di bangun rumah menjadi penyelamat warga, namun dalam hitungan detik semua pada berlari entah kemana karena isu tsunami airnya sudah diatasi kepala wargapun percaya dengan berita yang sangat bohong dari warga sebelah
Terlihat anak kecil tanpa kedua orang tua yang sangat kuat menahan kesakitan akibat sisa tanganyta yang hanya tersisa beberapa cm yang menggelantung akibat reruntuhan dan kita berinisiatif menggendong anak kecil tersebut ke tempat yang aman.
Kita tidak tahan dengan suara tangisan dan takbiran jadi satu dilapangan, kami berjihad untuk membantu korban dengan ikhlas membersihkan bekas luka yang masih tersisa dan kita putuskan untuk membantu warga sampai pagi hari
Korban yang meninggal kita temukan sembilan orang dan luka-luka ratusan, waktu itu dan masih banyak korban yang belum di temukan.
Dengan pengalaman yang kami rasakan semoga menjadi pembelajaran kami karena apa yang harus kita sombongkan di dunia ini tidak ada artinya hanya titipan tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar